Monday, January 19, 2015

mencintaimu

tidak pernah aku merasa sia-sia mencintaimu
daun yang meranggas pun tahu
kau bagaikan kemarau
yang tak ragu redakan dahagaku
dengan cadangan airmu

tidak pernah aku merasa sia-sia mencintaimu
salju yang berjatuhan pun tahu
kau bagaikan sinar mentari
yang terbit di balik selimutku
untuk tenangkan tubuh menggigilku

tidak pernah aku merasa sia-sia mencintaimu
rintik hujan yang berjatuhan pun tahu
kau bagaikan pelangi berwarna-warni
yang seolah bercerita tiada henti
usai badai, bahagia telah menanti

tidak pernah aku merasa sia-sia mencintaimu
pepohononan musim semi tersenyum sendiri
mengetahui kau menanti di ujung jalan yang biasa kita lalui
membawa satu tangkai mawar putih berduri
memberitahuku bahwa kau adalah duri
yang senantiasa melindungi
aku, sang permaisuri

tidak pernah sia-sia aku mencintaimu
pangeranku.

18.12
Share: