Sunday, November 14, 2021

Friday, August 13, 2021

Dialog dengan Hati

Rahasia apa yang disembunyikan oleh Tuhan?
Jalanku terasa panjang tak kunjung temukan terang.
Pesan apa yang Tuhan ingin kutemukan?
Segala daya keras kulakukan,
namun gelisah tak henti meradang.

Aku berusaha tangguh,
meski dalam hati bergemuruh. 

Aku berusaha tak rapuh,
meski jiwa perlahan meluruh.

Tuhan, boleh aku bertanya?
Siapa yang menungguku di ujung muara?
Siapa saja dia, kuharap menjawab semua semoga
Siapa saja dia, yang kubisikkan di doa

Memberikan bahagia,
setelah hadirnya luka.
Mewujudkan suka dan tawa,
setelah derasnya air mata.

Semoga.

Share:

Saturday, May 29, 2021

Catatan Pandemi: Sudah 450 Hari

Tidak terasa ya, pandemi sudah berjalan kurang lebih selama 15 bulan atau 450 hari. Lumayan terasa. Tahun 2020 yang agaknya diharapkan menjadi tahun yang penuh harapan seolah berubah menjadi tahun penuh kewaspadaan, kehilangan, kesedihan, kesuraman, keputusasaan, dan ke ke yang lain yang bernada kurang menyenangkan.

Banyak cerita. Banyak pelajaran. Banyak pula kisah.

Banyak kegagalan. Banyak penundaan. Banyak pula kekecewaan.

Banyak kegiatan yang seharusnya dilakukan di luar negeri terpaksa dibatalkan. Ada beberapa negara yang seharusnya saya kunjungi di tahun 2020 namun semua terpaksa gagal. Banyak perjalanan yang harus gagal dan tertunda akibat pandemi ini. Tentu kecewa, sedih, dan nelangsa. Namun saya yakin semua pasti ada hikmahnya.

Peace Out!

Apakah mudah? Tentu tidak. Bagi saya pribadi, pandemi ini tidak mudah. Banyak sekali aspek hidup yang berubah. Kegiatan yang semula dilakukan secara tatap muka kini harus beralih menjadi temu di dunia maya. Mata panas, tentu. Lelah duduk di depan layar gawai, sudah pasti. Namun, ini satu-satunya cara agar kita tetap bekerja, waras, dan terjaga agar tidak terlunta terdiam begitu saja.

Ketika pada akhirnya kita mulai di fase kenormalan baru, banyak aspek kehidupan kita yang agaknya wajib disesuaikan. Menormalkan pemakaian masker di setiap kegiatan awalnya tidak mudah. Beberapa waktu yang lalu bahkan ada kejadian seseorang yang dimaki karena memakai masker saat salat di masjid. Memang pada akhirnya kasus ini berujung damai, namun ini juga merupakan satu bukti bahwa menormalkan pemakaian masker bukanlah hal yang mudah. Semoga saja seiring dengan berjalannya waktu kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi.

Satu hal baik lain yang juga hadir akibat pandemi dan kemunculan fase kenormalan baru ini adalah kebiasaan mencuci tangan menggunakan sabun dan menormalkan penyediaan hand sanitizer di mana pun kita berada. Botol hand sanitizer di meja kasir bukan lagi hal yang aneh. Kewajiban mencuci tangan menggunakan sabun sebelum masuk ke supermarket atau pusat perbelanjaan bukan pula hal yang asing lagi.

Tentu kebiasaan baik ini juga memberikan efek positif bagi kesehatan kita sehari-hari. Akan tetapi, terkadang muncul juga kerinduan akan hari-hari tanpa masker dan tanpa kekhawatiran akan hadirnya virus di sekitar kita. But life must go on. Semoga pandemi ini segera berakhir dan seluruh umat manusia tidak lelah berusaha dan berikhtiar untuk mengakhiri pandemi ini bersama.

Stay healthy!

Share:

Monday, January 25, 2021