apakah pernah kita sejenak berfikir tentang apakah definisi dari mencintai? tapi biasanya setiap kali ditanya apa itu cinta dan apa itu mencintai, sebagian besar orang akan mengatakan bahwa 'cinta' atau 'mencintai' adalah sebuah pengertian yang terlalu luas, terlalu relatif, dan terlalu abstrak untuk diuraikan dalam kalimat-kalimat berbahasa.
hmmm..
maaf, tapi saya keras kepala. saya masih saja ingin menguraikan maknanya secara perlahan. setidaknya, menurut pemikiran saya dan pengalaman yang saya punya (entah itu saya alami sendiri, hasil saya mengamati, hasil saya ngerumpi, atau hasil saya nguping sana sini). itu terserah saya. sepakat?
baik.
ketika kita pergi ke sebuah mall, atau yah.. toko lah minimal, kita pasti akan mempunyai keinginan untuk membeli sesuatu. entah apapun itu. di saat kita memiliki uang untuk membeli barang tersebut, kita (biasanya) tidak akan ragu untuk segera membelinya dan segera memiliki barang tersebut. NAH! muncul kata memiliki, kan? setelah kita memberikan uang kepada sang penjual, barang tersebut berpindah tangan ke tangan kita dan bisa kita bawa pulang untuk kita miliki.
sederhananya, demikianlah bagi saya definisi memiliki. bagi saya, memiliki yang mempunyai arti mendekati absolut hanya bisa diaplikasikan pada benda-benda. yah, ini sih analogi saya saja. kalian boleh, kok, mempunyai analogi lainnya. ;)
lalu, apa hubungannya memiliki dengan mencintai?
banyak orang yang sedang jatuh cinta dan memiliki pasangan menyalahkaprahkan definisi tersebut. asumsi yang banyak saya temui adalah ketika mereka sudah memiliki pasangan, maka pasangan tersebut adalah miliknya seorang. (kalau tertawa ala @sudjiwotedjo begini: heuheuheuheu..)
saya pernah membaca di sebuah akun Twitter sebuah kalimat menarik. begini kalimatnya: a beautiful girl never really belongs to you.
hahahahaha, see? pernyataan tersebut sedikitnya sudah membuktikan bahwa kita tidak pernah bisa memiliki siapapun. semua manusia di dunia ini hakikatnya hanya milik satu saja, Tuhan Yang Esa. :) sederhana bukan?
kembali lagi.
mencintai memang hak setiap manusia di bumi ini. siapapun berhak mencintai siapapun. tidak ada hukum yang melarang kita mencintai siapa. tapi, bukan berarti ketika kita sudah mendapatkan cinta orang yang kita harapkan mencintai kita maka kita berhak mengklaim dia sebagai 'milik' kita. NO. kalaupun terucap kata 'kepemilikan' itu, kepemilikan itu bukanlah kepemilikan absolut yang lalu menghalalkan diri kita berbuat semena-mena dan seenaknya.
mencintai harus dikembalikan kepada hati. mencintai TIDAK sama dengan memiliki.
bahkan seringkali, mencintai juga berarti membiarkan cinta kita berdiri sendiri.
tanpa diketahui.
tanpa dibalas dengan dicintai.
atau bahkan, sering juga, yang mencintai itu ditinggal pergi.
tapi, ada juga yang saling mencintai. banyak. :)
cheers.
hmmm..
maaf, tapi saya keras kepala. saya masih saja ingin menguraikan maknanya secara perlahan. setidaknya, menurut pemikiran saya dan pengalaman yang saya punya (entah itu saya alami sendiri, hasil saya mengamati, hasil saya ngerumpi, atau hasil saya nguping sana sini). itu terserah saya. sepakat?
baik.
ketika kita pergi ke sebuah mall, atau yah.. toko lah minimal, kita pasti akan mempunyai keinginan untuk membeli sesuatu. entah apapun itu. di saat kita memiliki uang untuk membeli barang tersebut, kita (biasanya) tidak akan ragu untuk segera membelinya dan segera memiliki barang tersebut. NAH! muncul kata memiliki, kan? setelah kita memberikan uang kepada sang penjual, barang tersebut berpindah tangan ke tangan kita dan bisa kita bawa pulang untuk kita miliki.
sederhananya, demikianlah bagi saya definisi memiliki. bagi saya, memiliki yang mempunyai arti mendekati absolut hanya bisa diaplikasikan pada benda-benda. yah, ini sih analogi saya saja. kalian boleh, kok, mempunyai analogi lainnya. ;)
lalu, apa hubungannya memiliki dengan mencintai?
banyak orang yang sedang jatuh cinta dan memiliki pasangan menyalahkaprahkan definisi tersebut. asumsi yang banyak saya temui adalah ketika mereka sudah memiliki pasangan, maka pasangan tersebut adalah miliknya seorang. (kalau tertawa ala @sudjiwotedjo begini: heuheuheuheu..)
saya pernah membaca di sebuah akun Twitter sebuah kalimat menarik. begini kalimatnya: a beautiful girl never really belongs to you.
hahahahaha, see? pernyataan tersebut sedikitnya sudah membuktikan bahwa kita tidak pernah bisa memiliki siapapun. semua manusia di dunia ini hakikatnya hanya milik satu saja, Tuhan Yang Esa. :) sederhana bukan?
kembali lagi.
mencintai memang hak setiap manusia di bumi ini. siapapun berhak mencintai siapapun. tidak ada hukum yang melarang kita mencintai siapa. tapi, bukan berarti ketika kita sudah mendapatkan cinta orang yang kita harapkan mencintai kita maka kita berhak mengklaim dia sebagai 'milik' kita. NO. kalaupun terucap kata 'kepemilikan' itu, kepemilikan itu bukanlah kepemilikan absolut yang lalu menghalalkan diri kita berbuat semena-mena dan seenaknya.
mencintai harus dikembalikan kepada hati. mencintai TIDAK sama dengan memiliki.
bahkan seringkali, mencintai juga berarti membiarkan cinta kita berdiri sendiri.
tanpa diketahui.
tanpa dibalas dengan dicintai.
atau bahkan, sering juga, yang mencintai itu ditinggal pergi.
tapi, ada juga yang saling mencintai. banyak. :)
cheers.