Sunday, February 12, 2017

Going MONOCHROMATIC!

since I haven't posted anything in A YEAR, YES, A YEAR, you heard me right, I am going to publish some posts which come into my mind. I've been keeping myself to literally myself, well, not really, for I posted a lot on my Instagram account, so now I will share some things, or some views, or whatever that is.

okay, I've posted something related to poems, see my previous post about Gus Mus, and now I am going to post something related to what I am currently doing: GOING MONOCHROMATIC.
I am not quite aware that I have sooooo many white shirts on my wardrobe. it's just that when I come to a store, I don't know what happen in my mind that I always get my attention trapped into white or monochromatic outfit.
starting from:

white trousers

white shirts

white headscarves
white outers


white
...
and white.

like this,

or this,

and this.

see? I didn't realize myself that I have so many of them. however, deep down I know that I don't really like playing with colors when it comes to mix and matching some clothes in my daily life. I love wearing simple things which do not possess too many details. I also love putting accessories but I don't like to put too many of them.

people say it is related to personalities because what you wear usually defines who you are. well, somehow I agree to that statement even though it does not always go that way. because of that statement, I like observing people through what they wear everyday starting from color choosing, how simple they dress up, what kind of accessories they put on, and then relating those to their personalities. it is often TRUE, you know ;)

the point is,

dressing up does NOT have to be expensive, even though I don't deny it that expensive things usually have very good qualities, it just needs to be comfortable in your own way. that's my personal opinion, though. I wear something which is comfortable for me. I admit that I copy a lot of people's styles sometimes BUT I do not just copy them. I only copy some elements of them which are suitable for me. just so you know, dressing up forces someone to be creative and if you just simply copy without considering which one is best and which one is not, you will just be a follower without an identity or a JANE DOE ;)

so, BE CREATIVE.
Share:

Bermain Sajak (Lagi)

selamat datang kembali,

agaknya kata-kata di atas akan saya persembahkan untuk diri saya sendiri yang sudah satu tahun ini absen nge-blog. nampaknya banyak sekali hal yang membuat saya sendiri malas menulis. iya, saya harus mengakui bahwa satu tahun ini saya enggan sekali mulai menulis.

saya tidak akan mengatakan saya sibuk karena kalimat "saya sibuk" menurut saya terlampau egois bahkan untuk diri saya sendiri. saya selalu berprinsip bahwa tidak ada manusia yang terlalu sibuk untuk melakukan apapun karena yang ada hanyalah manusia yang tidak mampu mengatur waktu dan manusia yang tidak mengerti prinsip prioritas. semoga tahun ini saya lebih istiqomah menulis, apapun itu. Allahumma amin.

banyak sekali hal yang terjadi satu tahun terakhir ini baik yang positif maupun negatif. satu hal yang seolah begitu lekat di hati saya meskipun saya tidak dekat sedikitpun (secara fisik) dengan beliau adalah berpulangnya belahan jiwa dari salah satu sosok yang saya kagumi yaitu istri dari Gus Mus atau Ahmad Mustofa Bisri.

saya mengikuti beliau di beberapa media sosial karena beliau aktif berdakwah melalui media tersebut. begitu mengetahui kabar tersebut entah bagaimana hati ini ikut berduka. hati ini seolah bisa memahami apa yang dirasakan oleh Gus Mus. bagaimana bisa?

setelah saya amati, hal ini saya rasakan lebih kurang karena beliau menulis beberapa sajak pendek selepas kepergian istri beliau. sajak-sajak tersebut beliau tulis di akun media sosial beliau yang saya ikuti. dengan tuturan kata yang sederhana, beliau mampu dengan mudah membawa pembaca mengolah rasa. berikut adalah salah satu contoh sajak yang beliau tulis.

- sidik jari -

di sini
sidik jarimu ada
di mana-mana
ada di daun pintu
ada di jendela
ada di seantero
ruang ini
maka alibimu
tak bisa diterima
kau tak mungkin
di tempat lain.

(Gus Mus - Awal Syawal 1437)

bagaimana mungkin hati ini tidak berdesir membaca kalimat yang demikian indah.
bagaimana mungkin air mata ini tak mengalir mengurai rasa yang nampak gundah.
bagaimana mungkin.

bagaimana mungkin jiwa tak bahagia tersembunyi lewat paparan huruf dan rima.
bagaimana mungkin kubisa tertawa kecuali dalam panggung penuh pura-pura.
bagaimana mungkin.

(Fifit, 12 Februari 2017)

beliau adalah satu dari sekian sosok yang menjadi inspirasi saya menulis, menulis apapun itu. saya adalah penikmat susunan kata beliau yang selalu indah dan sederhana. di balik kesederhanaan itulah muncul makna yang luas, universal, dan menentramkan jiwa.

semoga senantiasa sehat, Gus agar bisa terus berdakwah dan berkarya. Allahumma amin.
Share: