Tuhan,
apakah takdirku sudah Kau tetapkan?
bagaimana kalau aku menyusun rencana menggagalkan?
bisakah?
bukan. bukannya aku tidak percaya dengan apa yang Kau tetapkan untukku.
hanya saja,
bisakah Kau libatkan aku,
berdiskusi denganku,
dan luangkan waktu sibukMu untuk memahami keinginanku?
ah, ini memang hanya imajinasiku
untuk terlibat dalam persidangan takdir dan ketetapanMu
memangnya siapa aku?
yang dengan pongah menawarkan diri untuk Kau anak emaskan
memangnya apa istinewaku?
yang dengan angkuh berkeinginan agar pintanya dikabulkan
Tuhan, dengar dulu
pintaku tak melulu
ini rahasia antara aku dan Kamu
Kau tentu tahu, dia sangat aku rindu
yang kuinginkan hanya satu
ya itu, satu
jadikan aku dan dia, satu
bersama selalu
bisa kan tentu?