Thursday, March 28, 2013

Senja dan Doa

senja

adalah waktu khusus yang aku siapkan hanya untukNya, Sang Maha. tidak kuasa aku tanpa Dia. tidak bisa aku tanpa hadirNya. dalam senja aku bisa asyik berbicara denganNya. denganNya, dan bukan lainnya. dalam senja aku berkata, dalam senja aku bersua, dalam senja aku berdoa. berdoa dan meminta setulusnya hanya kepadaNya yang tidak pernah berhenti mencintai ciptaanNya. sehina apapun ciptaanNya.

senja

aku menyisihkan menit senjaku hanya untuk Dia. maaf ya, baru sebentuk senja yang aku punya. hanya dalam senja, jiwa manusiaku bertata krama jujur dan apa adanya. dalam senja, semua rasa hadir begitu saja untuk kutunjukkan kepadaNya. maaf aku hanya punya senja. maaf aku belum mampu memberikan yang lebih dari senja. senja adalah saat yang paling aku damba. bisa dengan romantisnya berbagi duka dan tawa denganNya. dengan Dia, Sang Maha yang selalu memahami tanpa banyak bertanya.

senja

ijinkan aku diam dan meresapi semua. hidupku ini tidak lama. hidupku ini tidak ada apa-apanya. hanya dalam senja aku bisa diam dan meninggalkan dunia nyata. dalam senja aku denganNya bisa bercengkrama tanpa gangguan pihak lainnya. senjaku mahal harganya. oleh sebab itu, senjaku hanya untuk Dia, satu-satunya yang aku cinta tiada tara.

senja

maaf, Kamu Yang Maha. aku belum bisa memberi apa-apa. bahkan memberikan waktu pun aku berpikir setelah berjuta-juta. padahal Kamu memberikan waktuMu dengan cuma-cuma. maafkan, ya. aku akan terus belajar pada senja tentang cinta, kekasih cinta, dan mencinta. aku berdoa di senja, aku bermunajat lewat senja. waktu teduh senja, semoga ada artinya.

terima kasih telah memberikan kesempatan berdoa setulusnya.
Share:

Tuhan, Maha Memberi Sandaran

Tuhan;
berikan aku sandaran
aku sedang kelelahan
aku sedang lemah tidak karuan
aku sedang hancur berantakan

Tuhan;
rekatkan hatiku yang berserakan
karena hanya diriMu sebaik-baik penenang perasaan
Share:

Semi Konklusi Hati

aku memaksamu masuk di jalur inspirasi hatiku
aku tanpa ragu memohonmu memberikan persuasi tanpa pretensi
aku yakin kamu terlalu berarti
untuk dibiarkan berdiam diri

kamu bernaung di antara janji yang menanti untuk ditepati
kamu menjelajahi sandi-sandi bertebaran
yang menunggu untuk dituntaskan
seutas rasa yang kupunya kian merekat
kepadamu, dan ingin selalu dekat

aku dan kamu sudah tidak terpisahkan
hadirnya jeda pun kadang bisa kita manipulasikan
setiap saling dekat, cinta hadir kian berkali lipat
ahh, kamu dan aku sudah terlalu dekat
kamu terlalu memikat
aku; terjebak dan terjerat
Share:

Hati-Hati dengan Hati

hati-hati dengan hati;

hatiku sudah lama aku jaga dengan hati-hati agar jangan sampai merasakan yang namanya sakit hati. bahkan walau hanya untuk satu kali lagi. aku tidak mau hatiku jadi umpan empuk sakit hati. kamu bukan pemilik hatiku yang sejati jadi kamu tidak punya hak untuk menorehkan bahkan hanya segores luka saja untuk hati yang aku miliki ini.

hati-hati dengan hati;

hatiku bisa kuat sekali. tapi hatiku juga bisa melemah tanpa aku sadari. dan aku tidak mau hati itu melemah sendiri tanpa aku sadari. sudah cukup sering dia tersakiti. aku tidak mau lagi. sungguh tidak mau lagi. kalau kamu hanya datang untuk menyakiti, lebih baik bersegeralah pergi. lebih baik aku sendiri dan menjaga hati ini. hati ini, pemberian Illahi, milikku sendiri.

hati-hati dengan hati;

kalau kamu mau tinggal di sini, jagalah hati ini. karena hati ini hanya mengenal apa yang diberikan oleh hati. hati hanya memahami apa yang dikomunikasikan oleh hati. hatiku hanya memahami ungkapan hati. sekali lagi, jangan menyakiti. aku memang lelah berdiri sendiri. aku membutuhkan sosok yang menegarkan dan menguatkan hati. oleh sebab itu, tenangkan aku di sini.

jangan menyakiti

jangan menjatuhkan airmataku

jangan memporakporandakan hatiku

hanya itu yang aku mau
Share:

Akumulasi Hujan dan Kenangan

aku punya rindu sebanyak titik hujan itu
biarkan saja, aku tidak butuh pedulimu
karena aku hujan
dan tidak mau diteduhkan

mereka bilang hujan isinya kenangan
bagiku, kenanganku sudah tergadaikan
di persimpangan khianat dan kebohongan
di sepanjang jalan penuh perselisihan
yang tidak terselesaikan

menguap sudah rindu yang kusisihkan
kesedihan semakin terakumulasikan
kebahagiaan yang bergeser dengan kenestapaan
canda tawa yang lengser karena airmata bercucuran
Share:

Wanita Senja

dia adalah wanita senja

dia adalah wanita yang terjebak di jingga tanpa mampu membebaskan dirinya
dia sedang membiarkan hatinya tercaci, membiarkan pula kebahagiaannya tercuri
dia hanya membiarkan hatinya bersatu dengan senja tanpa keluar dari lingkaran mega
dia mencoba berbahagia dengan satu definisi miliknya sendiri

dia adalah wanita senja

dia berdiri di batas cakrawala tidak peduli dengan hadirnya manusia
biar saja mereka tertawa, biar saja mereka mencibir dalam canda
hanya senja yang mampu memahami dirinya
hanya senja yang bisa membahasakan tetesan airmatanya

dia adalah wanita senja

terduduk menunggu dia yang pantas dicinta
dia bertegur sapa dengan duka dan bersabar menanti bahagia
berbicara dia dengan jiwa
yang ada hanya menabur derita, untuk apa?
sendiri saja sebaiknya

tanpa siapa-siapa
Share:

Hujan dan Senja

hujan dan senja sedang berbagi cerita

senja yang merona harus mengalah pada hujan
kali ini. ya. mereka bergantian datang
kini tiba waktu milik sang hujan
nantilah ada saatnya bagi senja
untuk membagi rona indahnya di langit angkasa
mengukir kanvas cakrawala dengan mega indahnya
akan ada saatnya.

hujan dan senja sedang berbagi cerita

mereka memang saling bergantian menulis tinta berupa kenangan
mereka pun berbagi tugas
senja dengan ronanya yang penuh pesona
hujan dengan rintiknya yang dingin dan menggetarkan
dan mereka menanti keseimbangan
pelangi pasti datang, entah kapan

hujan dan senja sedang berbagi cerita

senja berkata, dia sedang bahagia
sangat bahagia hingga jingganya muncul di mana-mana
tapi di sisi sebaliknya, senja justru merasa ketakutan
dia takut merasa terlalu jingga
jingga juga bisa berubah gelap bukan?
apabila ronanya mulai tertelan malam
senja mulai ketakutan

hujan dan senja sedang berbagi cerita

datanglah sang hujan yang dingin, basah, namun menenangkan
dia menemani senja yang tengah ketakutan
senja, kata sang hujan, aku datang
beristirahatlah
saatnya keseimbangan datang
aku hanya menjalani ketetapan Tuhan
tenanglah menanti giliran
semua akan adil dan datang perlahan


kata hujan

kata senja

"ya, bukankah kita sama-sama menanti pelangi?"

ya, mereka yakin. pelangi itu akan datang. entah kapan.
Share:

Saturday, March 23, 2013

Senja dan Bapak Tua

Di garis cakrawala aku menatapmu
Tertegunku penuh malu
Kau berpeluh demi sesuap nasi
Mengayuh gerobakmu demi materi

Belum mampu aku menjawab nalarku
Rasaku tak pantas mengeluh di hidupku
Menyaksikanmu dicaci di kanan kiri
Terdiam tak mampu menjaga diri
Dari bunyi-bunyian arogansi
Manusia tidak tahu diri

Lalu aku?
Menemuimu dengan airmata menetes penuh sendu
Menjemputmu lewat doa terpanjatkan di pilu
Semoga anakmu belum menangis kelaparan
Semoga tubuhmu yang basah oleh hujan
Masih sempat dikeringkan istrimu dengan kecintaan
Share:

Merayu Tuhan

Apa aku perlu merayu Tuhan?
Agar kamu yakin cintaku penuh kebenaran?
Bahwa cintaku hanya menuntutmu untuk kubahagiakan
Bahwa hatiku hanya untukmu supaya kau merasakan keutuhan

Apa aku perlu merayu Tuhan?
Agar kamu tahu bahwa hatiku isinya kamu
Dalam parasmu aku mau hanya untukku
Dalam perilakumu selalu aku harap kamu mengingatku
Dalam hatimu hanya ada namaku

Apa aku perlu merayu Tuhan?
Agar nama kita disandingkan
Agar jalan hidup kita tidak dipisahkan
Agar derita kita dihapuskan
Agar bahagia kita dikekalkan

Apa aku perlu merayu Tuhan?
Apapun akan kulakukan
Apapun akan kuserahkan
Agar Tuhan memberikan
Share:

Anomali

di titik anomali aku menanti
berbedanya rasa yang kupunya
menunjukkan bagaimana kamu menjadi segala
tidak punya aku apa-apa

katakan aku gelandangan cinta
menjanjikanmu gulungan derita
meminta ditemani di nestapa
yakinlah satu, saja
berbahagia itu milik semua manusia
Share:

Demagogisme Hati

Sampai kapan harus kubiarkan hati ini berupa kepingan?
Lambat laun dan perlahan
Terus saja kau luluh lantakkan
Kau pikir kau Tuhan?

Demagogisme hati
Aku adalah pemilik mutlak sang hati
Tidak ada hakmu untuk menyakiti
Walau hanya seinci

Demagogisme hati
Kau hanya singgah sebagai tamu
Yang bisa kuusir seenakku
Jadi jaga perilakumu
Kalau masihmu ingin di sini
Selalu

Demagogisme hati
Mungkin sempat hatiku tercuri
Dengan sendirinya dia telah kembali
Kepadaku; pemiliknya yang sejati

Demagogisme hati
Kamu; saatnya pergi
Share:

Wednesday, March 20, 2013

Berbagi Cangkir Part III


Aku | Kamu | Kita
Di antara temaram cahaya

Jangan sekali-kali kamu bertanya. Seberapa dalam aku jatuh cinta. Rasa yang ada jauh daripada apapun yang bisa diukur manusia biasa. Hanya Tuhan dan hati kita yang tahu kenyataannya. Di antara detik yang tertunda, ada kita yang berbagi tawa tanpa peduli apa kata dunia. Di antara jarak tanpa angka, ada kita yang menangisi kenyataan yang seringkali tidak seperti apa yang ada dalam rencana. Di antara bahasa penuh aksara, ada kita yang sedang mengukir cerita.

Jangan sekali-kali kamu bertanya. Seberapa jauh aku jatuh kepadamu.  Aku bisa menjadi siapapun yang aku mau saat bersamamu. Di sampingmu, hanya bahagia yang aku tahu. Di pelukan dan rengkuhanmu, hanya harapan akan kata selamanya yang aku mau. Di sela jemari tanganmu, ada kerinduan akan ketenangan tanpa batas yang tidak kenal kandas. Karena kamu, selalu menjadi definisi bahagia yang terbaru.

Jangan sekali-kali kamu bertanya. Seberapa lama aku akan mencintaimu. Aku benci menghitung angka. Aku benci mengukur waktu di dunia. Aku benci bergulat dengan jarak yang tidak berguna. Untuk apa? Aku tidak butuh angka untuk mencintaimu. Aku tidak peduli seberapa waktu yang tersisa untuk bersamamu. Dan tidak ada kilometer yang mampu menjauhkan aku dari memikirkanmu dan menghadirkanmu tinggal di otakku.

Kalau kamu masih berani bertanya, tidak akan ada jawabannya.
Kalau kamu masih berani bertanya, tidak akan bisa aku menjawabnya.

Karena kamu adalah jawaban yang segala pertanyaan yang kau tanyakan.
Dan aku mencintaimu tanpa banyak tanda tanya dan pertanyaan.

Kamu, aku cinta;
Itu saja.

Tuesday, March 19, 2013
11.57
Share:

Sunday, March 17, 2013

Blue Sky Collapse

As I walk to the end of the line
I wonder if I should look back
To all of the things that were said and done
I think we should talk it over

Then I noticed the sign on your back
It boldly says try to walk away
I go on pretending I'll be ok
This morning it hits me hard that

Still everyday I think about you
I know for a fact that's not your problem
But if you change your mind you'll find me
Hanging on to the place
Where the big blue sky collapse

As I stare at the wall in this room
The cracks they resemble your shadow
When everyday I see time goes by
In my head everything stood still

I'm waiting for things to unfreeze
Till you release me from the ice block
It's been floating for ages washed up by the sea
And it's drowning, thought you should know that

You see people are trying
To find their way back home
So I'll find my way to you
Share:

Friday, March 15, 2013

Jika

jika;
mencintaimu hanya menyakitkan jiwaku
aku akan meminta Tuhan untuk menghentikanku
menghapus setiap keping kenangan tentangmu
di kepalaku

jika;
mencintaimu hanya melelahkan emosi
aku akan berhenti
mengharapkanmu kembali
atau menunggumu di sini

jika;
mencintaimu hanya menghasilkan duka
aku hanya akan diam dan memanggil karma
untuk memberikan balasannya

itu saja

jika
Share:

Berbagi Cangkir

kuseduh wajahmu di cangkir kopiku pagi ini
rasamu masih tetap murni
pahit, pekat, hangat, memikat
kamu dan segala rasamu hadir menjerat

cangkir ini kubiarkan tetap berisi
agar tak rusak ukiran wajahmu di jelaganya
kusisip; bibirku dan wajahmu beranalogi
beginikah rasanya cinta?

bisakah kuangkat bayangmu di permukaannya?
kupindahkan di pelupuk mata
tinggallah di sana
agar tidak lagi ada rindu pisahkan kita?
Share:

Monday, March 11, 2013

Mencintaimu

aku mencintaimu;
dari segala penjuru
dari segala sudut yang tidak pernah kutahu
aku menjadi pengelana hatimu
mencoba menemukan harta terpendammu
cintamu

aku mencintaimu;
dari seluruh lapisan bumi
dari seluruh luasnya galaksi
aku berjuang menelusuri
tidak lelah aku mencari dan menghampiri
cinta sejati

aku mencintaimu;
dari seluruh takaran bahan kimia
dari kandungan raksa berbahaya
aku membeku mengeras menemukanmu
begitu nyata di hadapku
hanya satu yang mampu kupersembahkan
padamu;
mencintaimu

aku mencintaimu;
dari seluruh bahasa manusia
dari seluruh prakata maupun wacana
aku terpaku membalutmu dalam aksara
padanan apa yang mampu kuanalogikan jadi nyata?
selain cinta?

jangan menyuruhku
aku bukan budakmu
jangan memintaku
aku bukan pemenuh nafsumu
pasti aku akan mencintaimu
tanpa kau menyuruhku
tanpa kau memintaku
Share:

Sunday, March 10, 2013

Matahari Ketiga

mentari di hari ketiga
sejak kita tak lagi bertegur sapa
lidahmu kelu tidak lagi merasa rindu
bibirmu bisu kian jemu mencintaiku

fajar di terbit matahari ketiga
masih kuingat janjimu tentang kita
tanganmu lelah sudah menggenggamku
lenganmu pun rapuh merengkuhku

di senja hari selanjutnya
harapanku masih sama
pembicaraan hati kita belum usai
meski airmata tak henti tercerai berai

telah kugadaikan putus asa
kubuang jauh gundah derita
kuisi hanya dengan cinta
untukmu, di matahari ketiga
Share:

First Thing's First

There is always the first time for everything. Well, I have written some, yeah, some, blog accounts before. Yet, I did not feel comfortable when writing in any of those blogs. Therefore, it comes up to the new one then. Blog has been one of my place to share many things including moments, photos, stories, poems, songs I love, people I love, and, of course, people I hate. :p
Writing has been my life. It somehow understands myself more than anybody else do. When I am writing, I might become somebody else. When I am writing, I might be somewhere else, in my own world, in my own imagination.

Why womaningray?

Dunia tidak hanya disodorkan oleh warna hitam dan putih, selalu ada abu-abu di antara keduanya. Tidak sepantasnya kita hanya memberikan hak pada hitam dan putih untuk hadir di dunia. Abu-abu juga sepantasnya memiliki porsi yang sama.

Aksara jauh lebih bermakna karena dia mengungkap apa yang tidak dapat terlisan dengan bicara. Aksara justru lebih lantang berbicara dari mulut yang bersuara. Aksara merupakan media bagi hati yang bisu dan tidak mampu berujar karena malu. Inilah saya dan dunia saya yang memberikan realita tepat di depan mata. Bahwa dunia hadir dengan sisi yang nyata dan maya.

Read, write, rewrite.
Ungkapkan apa yang ada di pikiran dengan kata, dengan aksara.
Dunia menyambutnya.

Simple!

Enjoy reading :)
Share: