Saturday, March 23, 2013

Senja dan Bapak Tua

Di garis cakrawala aku menatapmu
Tertegunku penuh malu
Kau berpeluh demi sesuap nasi
Mengayuh gerobakmu demi materi

Belum mampu aku menjawab nalarku
Rasaku tak pantas mengeluh di hidupku
Menyaksikanmu dicaci di kanan kiri
Terdiam tak mampu menjaga diri
Dari bunyi-bunyian arogansi
Manusia tidak tahu diri

Lalu aku?
Menemuimu dengan airmata menetes penuh sendu
Menjemputmu lewat doa terpanjatkan di pilu
Semoga anakmu belum menangis kelaparan
Semoga tubuhmu yang basah oleh hujan
Masih sempat dikeringkan istrimu dengan kecintaan
Share:

0 Comments:

Post a Comment