Sampai kapan harus kubiarkan hati ini berupa kepingan?
Lambat laun dan perlahan
Terus saja kau luluh lantakkan
Kau pikir kau Tuhan?
Demagogisme hati
Aku adalah pemilik mutlak sang hati
Tidak ada hakmu untuk menyakiti
Walau hanya seinci
Demagogisme hati
Kau hanya singgah sebagai tamu
Yang bisa kuusir seenakku
Jadi jaga perilakumu
Kalau masihmu ingin di sini
Selalu
Demagogisme hati
Mungkin sempat hatiku tercuri
Dengan sendirinya dia telah kembali
Kepadaku; pemiliknya yang sejati
Demagogisme hati
Kamu; saatnya pergi
0 Comments:
Post a Comment