sampai kapan kau mengusik kedamaian hatiku?
lantunan seribu melodi tidak mampu mengobati
hati yang memerah, ternoda darah
airmata yang memerih, teriris pedih
harus kunanti hingga purnama ke berapa?
agar mata hatimu terbuka
mengurangi daya yang semakin hilang upaya?
saat kau datang,
kau hanya tinggalkan langit petang
sisakan sejengkal ruang menyesakkan
seperti apakah sebenarnya wujud surga yang sejati?
ke manakah taman hati yang dulu kusinggahi?
di pelataran hati
yang kau miliki?
terlalu jauhkah dia pergi?
0 Comments:
Post a Comment